Hetalia: Axis Powers - Norway

Kamis, 25 Januari 2018

Ternak Hias Merpati

 
Hasil gambar untuk perkawinan merpati hias

Merpati hanya dipandang dari sudut keindahan warna bulu dan bentuk tubuh. Merpati yang termasuk jenis ini antara lain : Jacobin (lebih terkenal dengan sebutan merpati jambul), Satinette (paruh pendek), English Pouter (jangkung), Frillback, dan Florentine. Merpati hias yang popular di Indonesia adalah merpati kipas (Fantail).

1. PEMBUATAN KANDANG
Pada dasarnya, beternak merpati hias hampir sama dengan beternak merpati potong. Hal yang membedakan pada budidaya merpati hias adalah ukuran kandangnya. Umumnya, ada tiga jenis sitem kandang yang bisa dipilih jika anda ingin membudidayakan merpati hias. Ketiga sistem tersebut adalah sistem umbaran, sistem kandang koloni dan sistem battery. Masing-masing sistem kandang memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
  • Sistem umbaran berarti membiarkan beberapa pasang merpati bebas berkeliaran di perkarangan rumah anda. Sistem ini lebih ekonomis karena anda tidak perlu membuat kandang. Anda hanya perlu membuat pagupon sebagai tempat tidur dan bertelur. Kelemahannya ada pada aspek keamanan. 
  • Kandang koloni menggunakan satu kandang berukuran besar untuk beberapa ekor merpati 
  • kandang battery adalah teknik budidaya menggunakan kandang berukuran 75 x 75 x 75 cm untuk sepasang merpati.

2. PERAWATAN KEBERSIHAN KANDANG

Kesehatan MERPATI HIAS akan terjaga apabila kandang  MERPATI HIAS dijaga kebersihannya. Jadi langkah langkah yang dilakukan dalam hal menjaga kebersihan kandang
  • Dijadwalkan rutin max. 1 minggu sekali kandang dibersihkan dari kotoran burung,Bulu dan Sisa pakan. Karena kuman/Bakteri akan berkembang lebih cepat kalo kandang tidak dijaga kebersihannya
  • Semprot kandang dengan Desifektan max. 1 minggu sekali, Tujuannya agar kandang selalu steril dan bebas Kuman, Bakteri dan Virus. Desifektan juga bisa disemprotkan ke MERPATI HIAS juga agar burung bebas bakteri, Kuman dan Virus
  • Posisi Kandang juga mempengaruhi dari kesehatan MERPATI HIAS, upayakan kandang bisa kena sinar Matahari secara langsung pada pagi hari dan upayakan Kandang tidak kena angin secara langsung pada malam hari
  • Pemberian Lampu pada malam hari sangat di anjurkan agar dipasang karena pada malam hari MERPATI HIAS juga masih beraktifitas makan minum, meloloh dan juga kawin


          2. MAKANAN
Makanan yang diberikan ke MERPATI HIAS sebenarnya sederhana yaitu cukup dengan jagung saja, cuma untuk pemenuhan Nutrisi yang tepat dalam proses pertumbuhan dan produksi yang baik harus diberikan Makanan yang mengandung banyak vitamin
Bisa menggunakan campuran pakan yaitu
  • Jagung pecah
  • Beras Mera
  •  Pur/BR/Konsentrat yang bentuknya biji
  • Milet putih
  • Kacang Ijo

3. PERKAWINAN


  1. Pastikan bahwa merpati yang kalian jodohkan itu jenis kelaminnya adalah jantan dan betina. Jangan pernah beranggapan bahwa merpati yang pernah kawin itu sudah pasti jantan betina. Saya katakan tidak, karena merpati jantan dengan jantan pun bisa saja kawin begitu pula merpati betina dengan betina pun juga bisa kawin. Maka pastikan dengan benar bahwa kedua merpati yang Anda jodohkan itu positif jantan dan betina.
  1. Pastikan usia dari sepasang merpati hias tersebut sudah memasuki masa kawin atau bisa dilihat lar bulu sayap yang lepas minimal tujuh, karena pengalaman merpati saya lar sayap lepas tujuh itu sudah dapat bertelur.
  1. Mandikan kedua merpati hias tersebut dengan cara sendiri-sendiri kemudian jemur secara sendiri-sendiri pula. Dianjurkan untuk dijemur secara berdekatan supaya bisa saling bertatap muka namun tetap pada kandang masing-masing.
  1. Setelah kering, kandangkan kedua merpati tersebut pada kandang yang berbeda namun berdekatan dan saling berhadapan kandangnya. Karena disini merpati diharapkan saling mengenal dan berinteraksi sebelum nanti akhirnya dimasukkan dalam satu kandang.
  1. Setelah hidup dalam kandang terpisah selama sekitar seminggu, kemudian kedua merpati tersebut masukkan dalam satu kandang.
  1. Lihatlah beberapa waktu setelah kedua merpati berada dalam satu kandang, jika terjadi perkelahian yang cukup parah maka keluarkan salah satu merpatinya. Dan ulangi dari tahap ketiga di atas sampai akhirnya berjodoh. Jika dalam waktu lama tak kunjung jodoh maka carikan jodoh yang lain saja agar tidak memakan waktu yang terlalu lama.
  1. Jika sudah tampak berjodoh ditandai dengan mbekur atau mengeluarkan suara birahi maka jemur lah sepasang merpati tersebut secara rutin dalam kandang yang cukup lebar dan tinggi sehingga memungkinkan untuk proses kawin.
  1. Kemudian yang terakhir siapkan sarang yang sesuai dengan karakter merpati Anda tersebut.


Sumber :

1 komentar: