Hukum Pascal
1. Pengertian Hukum Pascal
Hukum Pascal dinyatakan
oleh seorang ahli matematika dan fisika berkembangsaan Prancis Blaise Pascal
(1623 – 1662). Hukum ini terlahir dari suatu percobaan yang dilakukan oleh
Pascal menggunakan alat penyemprot atau pesawat Pascal. Hukum Pascal menyatakan bahwa Tekanan yang
diberikan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama
besar
2. Prinsip Hukum Pascal
Prinsip hukum Pascal ini banyak digunakan untuk
membuat peralatan hidrolik, seperti dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, rem
hidrolik dan mesin pengepres hidrolik. Prinsip ini digunakan karena dapat
memberikan gaya yang kecil untuk menghasilkan gaya yang besar.
3. Rumus Hukum Pascal
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
F1/A1 = F2/A2
Keterangan:
P = Tekanan (Pascal)
F = Gaya (N)
A = Luas Permukaan (m2)
4. Penerapan Hukum Pascal
1.
Dongkrak hidrolik
Prinsip kerja :
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah
dengan memanfaatkan hukum Pascal. Dongkrak hidrolik terdiri
dari dua tabung yang berhubungan yang memiliki diameter yang berbeda ukurannya.
Masing-masing ditutup dan diisi air. Dengan menaik turunkan piston, maka
tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat
mengangkat beban yang berat. Definisi dongkrak hidrolik adalah jenis pesawat
dengan prinsip hukum pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini
merupakan system bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas penampangnya.
Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan
ke tabung kedua sehingga dapat mengangkat beban yang berat.
2.
Tensimeter atau Sfigmomanometer
Prinsip kerja:
Cairan yang tekanannya akan
diukur harus memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding cairan
manometrik, oleh karena itu pada alat pengukur tekanan darah dipilih air raksa
sebagai cairan manometrik karena air raksa memiliki berat jenis yang lebih
besar dibandingkan dengan berat jenis darah.
Dalam kasus alat pengukur tekanan
darah yang menggunakan air raksa, berarti tekanan darah dapat diukur dengan
menghitung berat jenis air raksa dikali gravitasi dan ketinggian air raksa
kemudian dikurangi berat jenis darah dikalikan gravitasi dan ketinggian darah.
3.
Rem Hidrolik
Prinsip kerja:
Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa
hidrolik yang berisi cairan berupaminyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini
terdapat piston penggerak yaitu pistonpedal dan piston cakram. Pipa dan piston
inilah yang memegang peranan pentingdimana konsep dan sterukturnya telah
didesain sedemikian rupa sehingga sesuaidengan hukum pascal, dengan tujuan
menghasilkan daya cengkram yang besardari penginjakan pedal rem yang tidak
terlalu dalam.
Penyesuaian terhadap hukum pascal
yang dimaksud adalah dengan mendesain agar pipa pada pedal rem lebih kecil daripada
pipa yang terhubung dengen piston cakram. Saat pedal rem diinjak pedal yang
terhubung dengan booster rem akan mendorong piston pedal dalam sehingga minyak
rem yang berada pada pipa akan mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari
pedal akan diteruskan ke segalaarah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa
yang terhubung dengan piston cakram. Saat pedal rem diinjak pedal
yang terhubung dengan booster rem akan mendorong piston pedal dalam sehingga
minyak rem yang berada pada pipa akan mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat
dari pedal akan diteruskan ke segala arah di permukaan pipa termasuk
ujung-ujung pipa yang terhubung dengan piston cakram.
Karena luas permukaan piston
cakram lebih besar daripada piston pedal maka gaya yang tadinya digunakan untuk
menginjak pedal rem akan diteruskan ke piston cakram yang terhubung dengan
kanvas rem dengan jauh lebih besar sehingga gaya untuk mencengkram cakram akan
lebih besar pula. Cakram yang bersinggungan dengan kanvas rem akan menghasilkan
gaya gesek, dan gaya gesek adalah gaya yang bernilai negative maka dari
itu cakram yang ikut berputar bersama roda semakin lama perputarannya akan
semakin pelan, dan inilah yang disebut dengan proses pengereman. Selain itu
karena diameter dari cakram yang lebih lebar juga ikut membantu proses
pengereman. Hal itulah yang menyebabkan system kerja rem cakram hidrolik lebih
efektif daripada rem konvensional (rem tromol).
4.
Pompa Hidrolik
Prinsip kerja:
Pompa hidrolik menggunakan
kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut
diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi
tekan). Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi
hidrolik. Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik
dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran (flow).
Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan
dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik.
Hambatan ini dapat disebabkan
oleh orifice, silinder, motor hidrolik, dan aktuator. Pompa hidrolik yang biasa
digunakan ada dua macam yaitu positive dan nonpositive displacement
pump (Aziz, 2009). Ada dua macam peralatan yang biasanya digunakan dalam
merubah energi hidrolik menjadi energi mekanik yaitu motor hidrolik dan
aktuator. Motor hidrolik mentransfer energi hidrolik menjadi energi mekanik
dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi
putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa dan
lain-lain.
5.
Alat press hidrolik
Prinsip kerja:
Press hidrolik tergantung pada
prinsip Pascal : yang tekanan seluruh sistem tertutup adalah konstan. Salah
satu bagian dari sistem adalah piston bertindak sebagai pompa, dengan kekuatan
mekanik sederhana yang bekerja pada luas penampang kecil, bagian lain adalah
piston dengan luas yang lebih besar yang menghasilkan kekuatan mekanis Sejalan
besar. Hanya berdiameter kecil pipa (yang lebih mudah menolak tekanan)
diperlukan jika pompa dipisahkan dari silinder tekan.
Hukum Pascal: Tekanan pada fluida terbatas
ditransmisikan berkurang dan bertindak dengan kekuatan yang sama pada bidang
yang sama dan pada 90 derajat ke dinding kontainer.
Sebuah cairan, seperti minyak , dipindahkan
ketika piston baik didorong ke dalam. Piston kecil, untuk jarak tertentu
gerakan, memindahkan jumlah yang lebih kecil dari volume yang dari piston
besar, yang sebanding dengan rasio area kepala piston. Oleh karena itu, piston
kecil harus dipindahkan jarak besar untuk mendapatkan piston besar untuk
bergerak secara signifikan. Jarak piston besar akan bergerak adalah jarak yang
piston kecil akan dipindahkan dibagi dengan rasio bidang kepala piston. Ini
adalah bagaimana energi, dalam bentuk kerja dalam hal ini, adalah kekal dan
Hukum Konservasi Energi puas. Pekerjaan kali kekuatan jarak, dan karena kekuatan
meningkat pada piston lebih besar, jarak kekuatan diterapkan atas harus
berkurang.
Cairan bertekanan digunakan, jika tidak
dihasilkan secara lokal oleh tangan atau pompa mekanis bertenaga, dapat
diperoleh dengan membuka katup yang terhubung ke akumulator hidrolik atau pompa
terus berjalan tekanan yang diatur oleh katup buang. Bila diinginkan untuk
menghasilkan kekuatan yang lebih dari tekanan yang tersedia akan memungkinkan,
atau menggunakan lebih kecil, lebih tinggi tekanan silinder untuk menghemat
ukuran dan berat, sebuah intensifier hidrolik dapat digunakan untuk
meningkatkan tekanan yang bekerja pada silinder tekan.
Ketika tekanan pada silinder tekan dilepaskan
(cairan kembali ke reservoir), gaya dibuat dalam pers dikurangi menjadi nilai
yang rendah (yang tergantung pada gesekan segel silinder itu. Piston utama
tidak menarik kembali ke aslinya posisi kecuali sebuah mekanisme tambahan
digunakan.
Vidio Pembelajaran Hukum Pascal
Sumber :
- http://adinurahman.blogspot.co.id/2012/09/hukum-archimedes-hukum-pascal.html
- http://phisiceducation09.blogspot.co.id/2013/04/hukum-pascal.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Pascal
- https://www.youtube.com/watch?v=yInohlAaoR8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar