Hetalia: Axis Powers - Norway

Minggu, 15 Januari 2017

Limbah Kaca







  • Daur ulang pada produk berbahan kaca.

Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.

  • Proses daur ulang kaca

Proses daur ulang kaca pada dasarnya melibatkan proses dasar daur ulang pengumpulan bahan daur ulang, penyortiran dan mengolahnya menjadi bahan baku dan produk baru yang menggunakan bahan baku daur ulang. Namun demikian, ada beberapa variasi dari proses daur ulang tergantung bahan yang didaur ulang. Berikut adalah fakta-fakta lebih lanjut tentang proses daur ulang kaca setelah sampah kaca dikumpulkan.

  • Penyortiran

Sampah kaca terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan warnanya. Hal ini karena bahan kimia yang berbeda harus ditambahkan ke sampah kaca yang berbeda warnanya untuk menghasilkan kaca daur ulang dengan warna yang diinginkan.

  • Pengolahan: Memproduksi Cullet

Setelah tahap penyortiran, tahap selanjutnya dalam proses daur ulang kaca adalah penghancuran kaca limbah menjadi potongan-potongan kecil. potongan-potongan kaca Ini kemudian ditumbuk halus menghasilkan bubuk kaca yang disebut sebagai cullet.

  • Pengolahan: Menghilangkan Kontaminan

Tahap berikutnya dalam proses daur ulang kaca adalah memisahkan kontaminan dari cullet. Cullet tersebut dilewatkan melalui medan magnet, di mana kontaminan logam seperti tutup botol dikeluarkan dari kaca. Kontaminan lainnya seperti kertas dan plastik dari label botol diambil secara manual atau melalui proses otomatis.

Kontaminan keramik dan pyrex (kaca tahan panas) dihilangkan dari cullet melalui proses yang dikenal sebagai fine-sizing. Cullet yang telah ditumbuk halus dilewatkan melalui beberapa ayakan, memisahkannya dari residu keramik. Jika ada kontaminan keramik yang lolos melewati ayakan bersama dengan cullet, kualitas dari kaca daur ulang akan terpengaruh. Kontaminan keramik di kaca dapat menyebabkan cacat struktural.

  • Pengolahan: Membuat Kaca Daur Ulang

Cullet tersebut kemudian dilelehkan. cullet tersebut kemudian dapat digunakan dalam pembuatan produk kaca daur ulang seperti wadah kaca baru, botol dll.

  • Pengolahan: Decolorizing dan Pencelupan (Dyeing)

Untuk memproduksi kaca daur ulang yang diinginkan, kaca daur ulang harus menjalani proses decolorizing dalam proses daur ulang kaca, diikuti dengan pencelupan.

  • Langkah pertama dalam proses decolorizing meliputi oksidasi cullet dalam keadaan meleleh.

Untuk kaca hijau, proses oksidasi mengubah warna kaca hijau tua/gelap menjadi hijau kekuningan. Zat kimia yang dikenal sebagai mangan oksida kemudian dicampur dengan cullet untuk menjadikannya keabu-abuan. Warna abu-abu biasanya digunakan sebagai warna dasar yang penambahan pewarna atau agen lainnya yang ditambahkan untuk membuat kaca berbagai warna.

Untuk kaca berwarna cokelat atau kuning (amber), seng oksida ditambahkan bukan untuk mengoksidasi cullet kaca cokelat menjadi cullet biru atau hijau, tergantung pada jumlah seng oksida ditambahkan dan tingkat intesitas warna coklat atau kuning kaca yang didaur ulang.

Untuk kaca daur ulang bening, erbium oksida dan mangan oksida ditambahkan ke cullet untuk membantu menjernihkan semua warna dari cullet.

Beberapa pewarna yang paling umum digunakan untuk pewarnaan kaca daur ulang termasuk boraks, kalium permanganat, seng oksida, erbium oksida, kobalt karbonat, neodymium oksida, dan titanium dioksida.

  • Pengolahan: Membuat produk kaca daur ulang

Pada tahap terakhir dari proses daur ulang kaca, kaca daur ulang baik berwarna ataupun bening, kemudian dibentuk menjadi berbagai produk dan dijual di pasar. Hal yang menarik tentang proses daur ulang kaca adalah bahwa kaca dapat didaur ulang sebanyak yang diperlukan, tanpa penurunan kualitas.

  • Contoh kerajinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar